Pages

Saturday, March 14, 2015

Dear #bidadarikedelapan

Dear #bidadarikedelapan
Kita dipertemukan untuk satu tujuan. Dan dipisahkan untuk satu tujuan.
Siapa engkau...?
Saya tidak pernah melukiskan bagaimana rupamu. Saya juga tidak pernah mengira bagaimana raut wajahmu. Saya juga tidak pernah apadan bagaimana dirimu.
Terlontar begitu saja. Bahwa saya disini
Maka...
Kepada sang khalik aku meminta.
Kepadamu aku mengajukan tanya..
Selengkapnya...

Dalam dekapan hujan

Aku memilih berbasah dengan hujan agar orang tidak tahu bahwa aku sedang menangis...

Emak bilang bahwa lelaki tidak boleh menangis.
Dulu...
Kala itu aku merajuk, merengek minta dibelikan sesuatu. Bagaimanapun jua saya berusaha untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. Termasuk menangis.

Sayang, emak punya keteguhan yang luar biasa. Kalaulah sudah dibilang tidak, maka mestilah menunggu keajaiban untuk berubah iya.

Emak bilang bahwa lelaki pantang menangis.
Berhentilah mempermalukan dirimu. Tahan saja sakit itu. Toh esok juga akan sembuh sendiri.
Emak bilang kepadaku saat aku terjatuh. Lutut dan siku berdarah. Namun emak hanya menaruh lumatan pucuk ubi yang bercampur liur diatas lukaku.

Emak bilang lelaki hanya boleh menangis dalam masa tiga masa.
Dihadapan penciptanya
Dihadapan yang melahirkannya
Dihadapan orang yang mencintainya.

Tapi...
Saat ini...

Aku memilih berbasah dengan hujan, supaya orang tidak tahu bahwa aku sedang menangis...

Selengkapnya...